46. Istriku Tercinta

1505 Kata

“Kenapa diem aja?” tanya Lana karena Widya justru duduk termenung di depan cermin usai dia merias wajah. Semua sudah selesai dan Lana juga sangat puas dengan hasil karyanya yang ada di wajah Widya. Dia bahkan memotret temannya ini karena bisa jadi bahan portofolionya juga sebagai seorang make-up artist. Widya menoleh pada temannya ini lalu menghela napas. “Udah ayok cepetan, nanti mbak Saras ngomel!” kata Lana sembari menarik tangan Widya agar mengikutinya keluar kamar. Namun karena Widya tidak terbiasa memakai heels, Lana berhenti dan menggandeng tangan temannya ini. Lana menebak jika Widya mungkin merasa ragu untuk datang tapi entah apa yang membuat seorang Widya sampai minta datang sendiri pada David. Sekarang mau mundur juga tidak bisa karena sudah didandani cantik begini. Pakai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN