Tujuh tahun sudah berlalu! Batin Elena marah. Jantungnya berdegup keras karena menahan emosi. Sambil menormalkan napasnya yang kacau, wanita itu mengarahkan tatapannya ke luar jendela. Kemarahan atas diingatkannya Elena tentang mantannya membuat dia selalu kehilangan ketenangannya. Lampu-lampu di pinggir jalan yang di lewati oleh Limousine itu memberikan bayangan pada wajah Elena yang dingin dan nampak patah hati. Sepasang matanya yang biasa memancarkan ketangguhan kini berubah dipenuhi rasa sakit sekaligus penghinaan. Elena tak akan pernah bisa lupa. Masa-masa kelam itu. Perasaan hina karena pria yang dia cintai lebih memilih bersanding dengan wanita yang lebih kaya darinya membuat dia sadar, bahwa cinta yang mereka semai dengan penuh kasih, hanya lelucon bagi pria itu sendiri. ‘E