Kepulangan Keenan

1215 Kata

Pagi-pagi sekali, Keenan telah pulang ke Jakarta. Dari Surabaya, dia membawa harapan baru. Semoga apa yang telah dia rencanakan, menjadi nyata adanya. Kedua orangtuanya bisa menerima Pelangi menjadi menantu. Namun, tiba di rumah, dia telah disambut wajah tak bersahabat sang Mama. Harapan yang tengah membungbung tinggi pun perlahan menguap, seiring perkatan dari mamanya itu. " Masih, ingat pulang kamu, Keen? Mama pikir kamu sudah lupa. " Bu Rani berkata dengan begitu sinis. Mendengar perkataan mamanya, Keenan berjengit. Dia merasa sangat kaget, ternyata mamanya itu masih tetap sinis. " Assalammualaikum, Mah. Iya, Keenan baru saja sampai. Mama, baik- baik saja? " tanya Keenan. " Hmm. Ya, fisik Mama baik-baik saja, tapi tidak dengan hati dan juga pikiran, " sewot Bu Rani. Kening K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN