Membujuk Pulang

1459 Kata

Di sebuah danau yang bersuasana tenang dengan semilir angin yang berembus sepoy-sepoy, seorang pemuda tampak duduk menyendiri sembari menatap jauh ke tengah danau. Untuk sesaat, tatapannya berubah nanar di tengah helaan napasnya yang terdengar gusar. "Rasanya udah lama banget gue duduk bertemankan sepi kayak gini. Adem sih, tapi ya tetep aja, rasanya terlalu sunyi. Sejujurnya, gue rindu sama beberapa hal yang belakangan ini gue tinggalkan. Tapi apa boleh buat? Toh, sepertinya ini jauh lebih baik dibanding gue yang harus terus mendapat sindiran dari nyokap sama bokap. Ya, hanya dengan cara ini gue bisa menghindari mereka berdua. Lagipula, selama ini pun kehadiran gue seakan gak begitu diharapkan. Lalu untuk apa juga gue balik? Kalo dengan baliknya gue gak akan mengubah apapun yang sejauh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN