Di sela kebimbangan yang melanda, tiba-tiba saja bunyi dering telepon menggema di seisi ruangan sang dekan. Menyadarkan pikirannya seiring dengan ia yang langsung meraih gagang telepon yang kemudian ia tempelkan ke salah satu telinganya. Selagi itu, di tengah Pak Dekan yang sedang berbincang dengan si penelepon, Nirmala tetap memilih diam di tempat dan hanya perlu bersabar sampai setidaknya ia bisa mendapatkan sebuah jawaban dari pertanyaannya barusan. Akan tetapi, saat Nirmala masih berharap Pak Dekan memberitahukannya tentang siapa yang sudah membuat pengaduan tanpa bukti tersebut, tahu-tahu Nirmala pun seperti baru saja tersengat lebah ketika ia mendengar nama si pemuda tengil terlontar dari mulut Pak Dekan. "Apa katamu? Pemuda itu berbuat onar lagi?" pekik Pak Dekan diiringi dengan ra