Kebohongan Dena

1051 Kata

Riana dan Jaka sampai di sebuah pasar yang benderang, “Pak Jaka, ini benaran pasar asli, ‘kan?” Bukannya pasar ‘makhluk halus.’ Saya gak mau aja, tau-tau pas kita sedang asyik jalan-jalan di pasar ini, semua penghuninya berubah menjadi seram.” Jaka menatap Riana galak. “Hidup kamu sudah terlalu banyak horornya, jadi kamu memandang segala sesuatu dengan sudut pandang horor. Kamu harus tahu, kalau tidak selamanya hidup itu horor dan menyedihkan.” Jaka membelikan Riana, arum manis, “Terkadang hidup juga manis, seperti arum manis dan pahit, seperti obat dan itu semua sudah rumus alamiah kehidupan. Jaka mengajak Riana untuk melihat barang-barang yang dijual di pasar malam tersebut. Ketika keduanya sedang berada di dekat penjual gelang yang terbuat dari manik-manik. Riana hampir menangis, ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN