Demi bisa bertemu dengan Riana, Aryo pun menyetujui syarat dari Dena, sepulang kerja ia akan pergi ke tempat di mana Riana bekerja. Namun, meskipun setuju dengan Dena, bukan berarti ia bersedia Dena menunggu di ruang kerjanya. “Pergi sana kamu!, aku nggak mau melihatmu ada di sini. Kamu datang kembali ketika aku sudah pulang kerja saja dan kita membawa mobil sendiri-sendiri. Dena pun terpaksa ke luar dari ruangan Aryo, tetapi ketika ia berada di ambang pintu ia berbalik saat Aryo memanggil namanya. “Kenapa, Yo. Nyesal, ngusir aku?. Kamu nggak tahan, ‘kan” Jauh dariku. Aku ini ngangenin, loh!” Aryo mendelikkan matanya, “Aku tidak kangen sama kamu, yang ada aku muak melihat wajah sok cantikmu itu. Aku hanya heran saja, kok kamu tidak seperti orang hamil yang kukenal ya?. Perutmu, juga ma