Para Preman Jahat

1308 Kata

Rerumputan turut membius jiwa bersama dinginnya malam yang disertai gemerisiknya air hujan. Nadya mencoba berbicara kepada sang malam. Betapa beratnya kehidupan yang ia jalani sekarang ini. “Ya Tuhan kenapa aku harus seperti ini!" gumam Nadya sambil meratapi gemericiknya air hujan. “Tidak, Tuhan hanya ingin menguji kesabaran ku. Bagaimana aku bisa bertahan dalam situasi ini jelas tidak lebih sulit dibanding dengan bertahan hidup yang sudah kulakukan selama ini. Aku yakin bisa melewati ini dengan mudah.” gumam Nadya. Ia pun optimis bahwa badai pasti berlalu. Hujan pun semakin deras seperti air menghujam sendu, terus jatuh mengalir kelu dalam ayunan langkah, yang semakin lambat. Dan dalam helaan napas, yang semakin dalam. “Aku mesti kemana lagi! Tidak mungkin harus tidur di hotel lagi, u

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN