Dari sudut mata Nadya, terlihat buliran - buliran bening yang hendak meluncur ke dasar pipi rona nya. Seketika wanita itu jatuh tak berdaya, tubuhnya terkulai lemas seakan raganya hampa tiada guna. Untung saja Dicka masih berada di hadapannya. Pemuda itu langsung memapah Nadya ke tempat duduk yang ada di dekatnya. Ia pun berteriak memanggil Yongki untuk mengambil segelas air. Dan Yongki pun segera mengambilkannya karena kepanikan dan takut terjadi apa - apa sama Nadya.
"Sabar Nad. Kami pasti akan menemukannya, kamu jangan khawatir, oke!" tukas Dicka seraya menepuk halus pundak gadis itu.
Namun Nadya tidak memedulikan ocehan pemuda yang ada di dekatnya. Ia terus saja mengeluarkan cairan bening tanpa adanya jeda. Sampai - sampai Yongki datang menghampirinya dengan membawa dua gelas yang b
