Innovator dalam Pertunjukan Opera [2-D]

1367 Kata
... Keesokan harinya. Pelatihan hari pertama dari total dua bulan pelatihan sesi pertama. Para siswa dibagi kedalam tiga golongan berdasar kandungan Calmanac dalam diri mereka yaitu pembagiannya kurang dari skala 100, lebih dari skala 1000, dan lebih dari skala 1800. Golongan pertama sebagai bagian dari para siswa yang kurang beruntung akan diberi tugas untuk berada di dapur dan bagian kebersihan dan pekerjaan yang remeh temeh dan tidak butuhkan terlalu banyak konsentrasi Calc. semacam itu. Ya wong gimana lagi, jumlah Calmanac dalam tubuh mereka sama sekali tidak memenuhi standar untuk posisi lebih penting yang bisa diemban dalam pelatihan militer mereka. Jadi, yang memamg tkdirnya hanya dapatkan hasil begitu ya diharap untuk sabar saja karena tak ada jalan untuk menyelamatkan mereka. Mereka juga diharap tidak sampai merasa iri atau lebih kurang berutung jika dibanding dengan siswa lain yang miliki posisi lebih tinggi karena hal itu hanya akan menghabiskan tenaga dan tidak ada gunanya sama sekali. Jadi, lebih baik fokus pada tugas yang diberikan pada diri sendiri untuk kemudian berkontribusi sebaik mungkin agar walau hanya miliki Calmanac dalam jumlah jauh di bawah ekspektasi, mereka tetap bisa jadi orang yang berguna dan keberadaannya di tempat ini miliki arti lebih dibanding hanya orang yang datang dan ingin menonton apa yang dilakukan oleh para siswa elit dengan jumlah Calmanac tinggi dalam diri mereka saja. Mari kita beralih ke para siswa yang masuk di golongan kedua yang mana mereka miliki tugas untuk bergerak sebagai para mekanik, para operator mesin, dan juga orang yang akan diajari agar menjadi ahli atau expert di bidang keilmuan lain yang bermanfaat untuk kegiatan yang tengah mereka lakukan sekarang. Sementara kasta paling tinggi dalam susuna hierarki Calmanac dalam tubuh ini sendiri barang tentu dipegang oleh mereka para siswa dan siswi yang miliki kadar Calamanac paling tinggi sekaligus berkualitas dalam tubuh mereka. Untuk mereka kesitimewaan yang akan didapat adalah di mana mereka berhak untuk hanya datang ke sekolah guna belajar dan juga memperdalam kemampuan pengendalian Innovator mereka di ruang simulasi. Fenomena yang cukup aneh dalam situasi yang baru mereka hadapi ini sendiri adalah di mana jauh lebih banyak golongan pertama itu merupakan mereka anak yang berasal dari keluarga bintang atau keluarga berpengaruh. Mungkin karena terlalu lama hidup enak otak dan otot mereka jarang dilatih stabilitasnya sehingga memiliki Calc. dengan jumlah kecil atau malah tidak miliki kualitas sama sekali. Saat seperti inilah para anak belagu itu paham soal bagaimana betapa kejam perlakuan diskriminasi yang sering mereka sendiri lakukan dalam kehidupan sekolah dan kedamaian palsu yang telah lalu. Kanbara sendiri yang mendapat hasil 1200/s merasa harus cukup puas dengan kedudukan yang ia dapat yaitu sebagai mekanik Innovator. Pendidikan akan dimulai esok hari. Tapi, untuk saat ini ia bisa dibilang punya perasaan sedikit cemas saja dengan keadaan Touki. * Setelah melewati waktu malam, diam-diam Kanbara pergi menemui Touki. Gadis itu tetap tersenyum sambil menunjukkan bisepnya yang kenyal. Ia berkata bahwa anak remaja di depannya jangan sampai, tidak perlu mengkhawatirkannya. Karena ia sendiri saja percaya bahwa ia akan dengan cepat bisa menyesuaikan diri dan terbiasa dengan semua hal yang terjadi. “Tenang saja, Kanbara kun. Aku bukan seorang gadis remaja yang manja dan tidak memiliki kemampuan untuk lakukan hal apa pun. Di balik raga yang terlihat lemah dan tak bisa diandalkan ini sendiri sebenarnya tersimpan sesuatu yang aku percaya jauh lebih besar dari semua rasa khawatir yang kamu miliki. Aku sangat percaya diri aku bisa lakukan banyak hal yang bisa jadi saat ini semua orang anggap tak bisa dilakukan oleh seorang anggota keluarga bintang,” ucap gadis itu panjang lebar berusaha menenangkan. Kenapa Touki tak menangis saat bersama dengan dia? Padahal ia ingin gadis itu memeluknya dengan lembut dan santai. Saat d**a dan pundak yang ia punya telah jadi sesuatu yang selalu ia sediakan dengan bebas. Semua pasti karena kata-kata penyemangat Shun. Memang, deh, hanya Shun yang cocok untuk Touki. Menyedihkan sekali. “Aku akan senang jika kau mau menceritakan masalahmu padaku,” kata Kanbara sambil beranjak kembali. “Tenang saja, Kanbara chan,” ia menjawab dengan semangat. Touki mengetahui perasaan yang Kanbara miliki padanya. Tapi ia tak ingin menunjukkan air mata di hadapan seorang lelaki yang selalu jadi yang terbaik untuknya. “Kenapa cinta tak bisa memilih?” ia bertanya pada langit dan tak pernah dapatkan jawaban balik. ... Beberapa tahun lalu ia merasa bangga saat mengenakan seragam militer. Ia bertekad melindungi tanah air. Saat ini, ketika tanah airnya telah menjadi musuhnya, baikkah jika ia mengabdikan diri pada tanah baru? Dengan identitas dan kehidupan baru. Teman-teman yang baru dan perjuangan yang baru juga. “Haruskah aku merasa puas?” ia bertanya pada diri yang terpantul di dalam cermin. Seragam yang ia kenakan terlihat begitu berkelas. Mungkin karena sekarang ia menjadi bagian kalangan kelas atas. Tak seperti wajib militer di Indonesia yang menempatkannya sebagai gembel. “Tidak seharusnya anomali Calmanac yang aku alami ini buat aku dicurigai berhubungan dengan Ceaen Treated. Amit-amit jabang bayi!” ia berakhur bergumam sendiri dalam bahasa Indonesia. Rasanya kesal sekali karena harus bertemu dengan Innovator lagi. Sesuatu yang sudah mengisi banyak waktu dalam hidupnya yang mana hanya buat kesal saja. Semua hal yang berhubungan dengan Innovator atau Ceaen Treated memang akan selalu sukses untuk buat Bayu merasa kesal. “Bozu! Bocah!” panggil seorang taruna sambil merangkul tubuhnya tanpa ragu. “Ini hari pertama kita belajar Innovator. Aku sungguh tak sabar untuk segera mulai.” “Hari ini kita belajar teori di ruang kelas. Setelah itu selama sebulan kita cuma disuruh berlatih pakai ruang simulasi. Nggak usah berharap terlalu banyak,” jawabnya garing. “Ngomong-ngomong sepertinya aku belum pernah melihat kamu di sekia=tar sini sebelumnya. Berasal dari keluarga mana?” tanya anak itu. Bayu ingat persis peringatan dua orang penyelamatnya; Shun dan Kanbara. Jangan sampai orang tahu kalau dia adalah seorang penduduk ilegal. Soalnya Shun sudah berusaha keras mati-matian untuk meminta bantuan dari Touki agar membuat data yang bisa mengelabui catatan sipil City in the wall. “Aah, sekarang aku adalah pelayan dari keluarga Shinosaki. Masa lalu aku rasa tak begitu penting untuk dibicarakan,” ucap Bayu. Pluit para trainer terdengar memekakkan telinga. Mereka harus menjalani olah tubuh beberapa saat sebelum memulai pelajaran. Setelah itu berbagai macam pendidikan berat menanti. Semua demi pembentukan mental. Yang bermusuhan didamaikan. Yang berbeda disatukan. Wajib militer ini miliki tujuan untuk membentuk jiwa ksatria. Sambil berlari, Bayu menggerutu dalam hati, “Wajib militer untuk para anak orang kaya itu ringan banget, ya.” Saat istirahat Rinji memanggil Bayu ke tempatnya. Ia memuji kemampuan akting Bayu sebagai pemula dalam pendidikan latihan militer. “Kemarin pesawat yang Anda tinggalkan ditemukan. Pencarian pilotnya digelar besar-besaran. Sampai menyita perhatian warga di luar camp. Mereka tak bisa mengusik camp pelatihan ini. Jika Anda keluar…” ucap wanita itu, Rinji, dengan raut khawatir. “Rinji san, aku berasal dari angkatan laut. Jangan melebih-lebihkanku di pelatihan angkatan darat. Perlakukan aku dengan normal saja. Khawatirlah saat harus khawatir. Sekarang aku ingin menikmati kehidupan damai ini dulu,” saran Bayu berusaha setenang mungkin. “Bayu san! Kekuatan Anda akan jadi sesuatu yang terlalu mencolok. Calmanac Barbara (CB) adalah kelainan yang terjadi 1 banding satu milyar manusia. Sampai pihak musuh tahu, Anda pasti akan diincar oleh mereka,” ucap Rinji berusaha mengingatkan. “Sampai hal seperti itu benar-benar terjadi apa yang akan kau lakukan sendiri?” tanya Bayu. Rinji membungkukkan tubuh pada anak remaja yang selalu berwajah ceria di hadapannya. Rinji hanyalah trainer yang tak memiliki gelar berpengaruh dalam militer Jepang. “Kalau untuk hal itu... yang belum saya putuskan.” “Satu lagi, gak usah ngomong pakai bahasa sopan sama aku. Terima kasih, ya!” Bayu tertawa dan meninggalkan ruangan Rinji. Ia bergegas menyusul teman-temannya memperebutkan bakpau isi daging ayam yang enaknya selangit. Perang perebutan bakpau selalu dimulai saat jam makan siang. Teman adalah seutas kata yang sangat jarang ia ucapkan dengan sepadang bibirnya yang kering dan kecil. Ia merasa punya alasan untuk cukup bersyukur karena akhirnya diberi tempat untuk terdampar yang cukup bagus di dunia ini. Tidak seperti beragam tempat tempat sebelumnya yang ia rasa tak ada beda dengan yang namanya neraka. Semoga saja tak ada musibah yang bisa membongkar kedok yang ia sembunyikan jauh di masa lalunya di hadapan semua orang yang ada di sini. Berbagai macam ornag yang ia yakini akan jadi bagian dari masa depannya nanti.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN