28 | Manis Juga

2046 Kata

"Makasih, Kak Cantik." Aku mencebikkan bibir mencibir pujian Debby yang tentu saja sebagai imbal balik traktiranku. Dasar penjilat cilik, meskipun aku percaya dia nggak bohong saat bilang aku ini cantik. Berhubung kemarin aku menyingkir dari keramaian, tadi pagi Mbak Eli memarahi aku. Dia bilang, kalau aku nggak merasa bikin salah apa-apa, ya nggak usah ngumpet. Koruptor habis makan uang rakyat saja bisa masih bisa senyum-senyum pakai rompi oranye, masa aku yang konon merampok hati Pak Dirga mesti memejara diri? Selain kurang enak aja karena posisis kami adalah bos dan bawahan, Mbak Eli bilang sebenarnya kalaupun aku dan Pak Dirga memang ada apa-apa, itu nggak bisa dipermasalahkan juga. Nggak peduli siapa yang genit, asal pada akhirnya sama-sama mau. Toh, aku single, Pak Dirga juga sin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN