Ruangan itu sangatlah besar dan indah. Meskipun terlihat kuno, tapi masih sangat bagus. Ketika semua obor menyala, Laura dan teman - temannya langsung menutup hidung karena bau busuk yang menyengat. Bau itu berasal dari mayat yang menempel di dinding ruangan. Sungguh membuat perut orang teraduk - aduk sampai mual. Dari jauh, pandangan mata Caesar tertuju pada siluet pakaian hitam yang dikenal. Ia yakin bahwa orang itu adalah Brandon. Pria tersebut langsung lari menuju ke arahnya tanpa terpengaruh oleh bau yang menyengat. "Brandon! Kau baik - baik saja." Raut wajah Caesar terlihat sangat cemas. Ia membaringkan badan Brandon terlentang. Ditepuknya pipi berulang kali agar bangun. Namun, pria itu tidak kunjung bangun. Antonio dan John menghampirinya. "Kita bawa dia keluar," usul Antonio.