Seharusnya, weekend adalah hari keramat Yoga di mana ia bisa bergelung di selimut sampai siang tanpa gangguan. Catat, tanpa gangguan. Namun, weekend kali ini menjadi tugas berat bagi Yoga di mana ia harus meluluhkan Fani. Iya, hati Fani. Fani itu susah ngambek, tidak tahan kalau diam kelamaaan, alasannya ya itu tadi, karena emang gadis itu tuh cerewet, tapi entah kenapa sudah ditunggu sejak semalam, Fani tak juga membuka suara setidaknya untuk mengomeli Yoga. Padahal pria itu sudah siap lahir dan batin, ikhlas dan rela kalau ia kena amukan, omelan, atau sekalian dipukul Fani kalau saja gadis itu ingin melampiaskan kekesalannya pada Yoga. Apa benar, jika seseorang terluka terlalu dalam maka ia akan terbiasa dengan luka itu dan memilih pasrah serta membiarkannya saja. Kalau benar sepert