Tubuh Radit langsung menegak begitu melihat Fani berlari dengan kopernya, Yoga berhasil menangkap tangan Fani tepat di depan gerbang di mana Radit menghentikan Jeep-nya. "Fan, jangan pulang ya, ini masih pagi, nggak enak kalo diliat tetangga pagi-pagi kita ribut," bujuk Yoga sekali lagi. Fani menghentakkan tangannya, memalingkan mukanya dari Yoga. Gadis itu menatap Radit yang tampak melongo menatap mereka berdua. Tampak terkejut dengan drama baru di depannya. Apa yang tengah dilakukan oleh Fani dengan koper dan tatapan menghibanya pada Radit. Radit tahu arti tatap mata itu, bahkan sangat tahu. "Fan," panggil Yoga lagi. Kali ini ada nada putus asa yang membuat Fani harus menulikan telinganya agar rasa kasihan yang bangsad itu tidak datang lagi. Memang harus begini jalannya. Dicengkera