8. Latein

1087 Kata
“Baiklah kita dibuang. Jadi bisakah kalian menampakkan diri? Aku tidak bisa mengobrol dengan nyaman jika tidak melihat wujud kalian.” “Sayang sekali. Nona tidak bisa melihat kami. Padahal kami ada di depan Nona.” “Di depanku?” Rosemary maju satu langkah untuk memastikan suara tersebut memang berasal dari depan. Merasakan embusan angin yang tidak seperti angin, Rosemary sudah yakin kalau suara itu memang berasal dari depan. Lantas mengapa ia tidak dapat melihat mereka? “Kalian mempermainkanku? Mengapa aku tidak dapat melihat kalian, sedangkan kalian bisa melihatku?” “Itu disebabkan mata batin Nona tertutup akibat serangan kemarin.” “Kemarin? Sudah berapa lama aku terbaring di sana? Dan siapa kalian sebenarnya? Mengapa kalian mengikutiku? Apa motif kalian? Apakah kalian hantu?” Suara-suara yang didengar Rosemary barusan langsung hening lantaran pertanyaan seperti letupan peluru yang terus menghujam mereka. “Nona, kami akan menjawab pertanyaan Anda satu per satu.” Ia sangat penasaran. Oleh karena itu, ia mengeluarkan pertanyaan terus menerus. Beberapa saat kemudian, mengetahui suara itu secara suka rela akan bercerita, Rosemary memilih untuk duduk di samping danau tersebut. Lagi pula hari sudah gelap dan ia tidak memiliki tujuan. Yang lebih parah lagi, ia tidak tahu tengah berada di hutan mana. Akan lebih baik jika mendengarkan informasi yang akan disampaikan oleh makhluk tidak terlihat itu. Tiba-tiba dalam sekejap api unggun muncul di depan Rosemary. Matanya terbelalak sempurna setelah ia melompat ke belakang. “Sihir! Ini sihir!” teriaknya. Dalam nadanya jelas ada keterkejutan dan juga ada kekaguman. Tempat apa ini? Tempat aneh apa yang bisa mengeluarkan api unggun begitu saja? “Haha,” tawa canggung menggema setelah Rosemary berhenti berteriak. “Anda seperti tidak pernah melihat sihir saja.” “Aku belum pernah melihat sihir.” Hening. Tempat itu kembali hening karena ucapan Rosemary. Kedua makhluk itu bagaimanapun juga kaget. Nona mereka memiliki kekuatan istimewa sejak dilahirkan. Apakah karena mata batinnya tertutup, ia benar-benar kehilangan ingatan dan seluruh kekuatannya? Kedua makhluk itu menjauh dari Rosemary. Mereka tentu tahu keanehan yang terjadi setelah Rosemary sadar, dan bahkan mengira kalau Rosemary bertukar jiwa dengan orang lain. “Otaknya kemasukan air.” “Aku percaya sekarang.” “Lalu kita harus bagaimana?” “Ceritakan semuanya.” Mereka kembali ke sisi Rosemary yang tengah mengamati api unggun. Gelagatnya seperti orang bukan dari dunia itu. Bukannya mulai bercerita, mereka malah memperhatikan Rosemary. Meskipun Rosemary tidak dapat melihat mereka, tapi ia merasa diperhatikan. Lantas ia duduk tegak menghadap api unggun, menatap ke depan ke arah yang mungkin dua orang itu sedang duduk sekarang. Rosemary yakin itu. “Bicaralah.” Ini aneh! Dia sama sekali tidak takut pada makhluk tidak terlihat itu. “Ketika Anda pergi ke desa. Orang-orang desa mengetahui kalau Anda penyihir dari warna rambut Anda. Dark grey adalah warna rambut yang melambangkan penyihir di negara ini.” Senyum canggung terulas di bibir Rosemary. Ia sama sekali tidak mengerti dengan cerita yang didengarnya. Penyihir? Berambut dark grey? Negara ini? Itu hanya satu paragraf dari cerita yang belum selesai dan Rosemary sudah kesusahan mencerna cerita tersebut. “Latein sangat membenci penyihir—” “Tunggu sebentar. Siapa yang penyihir?” Rosemary buru-buru memotong cerita makhluk itu seraya mengangkat tangannya di depan wajahnya. “Saya lupa kalau Anda tidak suka disebut penyihir. Maafkan saya, Nona. Maksud saya, Nona memiliki kekuatan istimewa dan karena kekuatan itu Anda tidak diterima oleh masyarakat.” Semakin banyak informasi yang ia dengar. Kepala Rosemary semakin sakit. Mencoba untuk mencerna semua informasi itu, tapi sangat menyakitkan bagi kepalanya yang tidak mampu berpikir terlalu keras saat ini. Bagaimana mungkin setelah ia terbangun bisa menjadi seorang penyihir yang tidak diterima oleh masyarakat? Ia ingat betul bahwa dirinya adalah seorang mahasiswi—tergila-gila dengan n****+ fantasi-romantis. Sampai-sampai divonis tidak waras karena ingin masuk ke dalam dunia n****+. Tidak mungkin Rosemary Gold benar-benar mewujudkan keinginannya masuk ke dunia n****+ kan? “Kalian bilang Latein? Bukankah kita berada di Amerika?” “Amerika? Aku belum pernah mendengar negara itu. Nona lahir dan besar di Latein.” Tegasnya. Sontak membuat Rosemary tercengang. Debaran jantungnya meningkat. Ia mengingat kembali ketika dirinya dipukul berkali-kali oleh pasien Asylum. Kepalanya sakit seketika itu juga. Tangannya dibiarkan menjambak rambutnya. Lantas dengan hati-hati Rosemary bangkit seraya mengamati penampilannya. Seperti yang ia lihat sebelumnya, pakaiannya agak aneh tidak seperti seragam pasien Asylum. “Siapa aku?” Rosemary mencari-cari makhluk yang tidak dapat ia lihat dan sekali lagi bertanya, “Siapa aku?” “Rosemary Gold.” “Namaku … itu benar namaku.” *** Tengah malam itu Rosemary terbangun dan mencerna kembali semua informasi yang diberikan oleh kedua makhluk itu. Saat ini ia berada di kekaisaran Latein. Latein membenci penyihir sampai ke tulang. Oleh karena itu Rosemary Gold yang lahir dengan kekuatan istimewa dianggap penyihir. Gadis berambut dark grey itu tinggal di sebuah kastel terpencil di tengah hutan. “Aku masuk ke dunia yang tidak aku ketahui. Apakah ini di dalam n****+ atau dunia lain? Aku mengingat semua n****+ yang aku baca. Dan aku tidak mengetahui apa pun tentang Latein ataupun pemeran utama bernama Rosemary. Tapi yang aku tahu, aku masuk ke dalam tubuh Rosemary Gold dari dunia ini. Jiwaku dari abad ke 21 terlempar jauh ke sini.” Rosemary menggelengkan kepala. Dalam hatinya, ia masih belum bisa percaya. Begitu banyak cara yang ia lakukan sebelumnya hanya untuk pergi ke dunia n****+. Namun, satu pun tidak berhasil. Lantas mengapa sekarang setelah ia tidak lagi mempercayai semua kebohongan para penulis n****+ fantasi itu? Mengapa sekarang jiwanya bisa berpindah ke dunia lain? Entah apa yang akan menunggu Rosemary di depan sana. Jika memang dunia ini terbukti berbeda dan bukan abad 21. Apa yang harus ia lakukan? Sebelumnya perencanaan Rosemary untuk masuk ke dunia n****+ sudah sangat matang. Akan tetapi, setelah tinggal selama dua bulan di Asylum—keinginannya sudah lenyap. Semua obsesinya menghilang karena tekanan berat yang ia hadapi. “Aku harus apa sekarang?” Rosemary merasakan langit di atasnya seakan berputar. Ia pun terduduk di depan api unggun yang masih menyala. Semalaman Rosemary tidak tidur memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Ia bukan Rosemary dari Latein. Rosemary Gold si penyihir itu sudah mati disebabkan oleh serangan tersebut, dan jiwa Rosemary dari abad ke 21 berpindah pada tubuh itu. Haruskah ia mempercayai semua itu? Matahari menyingsing dari ufuk timur. Cahaya keemasan menyentuh kulit putih Rosemary. Rosemary merasa mengantuk setelah semalaman berpikir dan tidak mendapatkan apa pun. “Aku hanya bermimpi,” katanya. Bangun dengan sempoyongan lantaran matanya mengantuk. Lantas ia berjalan ke arah danau. Memandangi danau itu sejenak, samar-samar pantulan dirinya dapat terlihat. Detik kemudian, Rosemary menceburkan dirinya ke dalam danau.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN