"Jadi setiap hari Evan selalu jemput dan antar kamu?" Agam bertanya menatap Aruna yang duduk di seberangnya. "Iya" Aruna mengangguk. "Soalnya ayahnya yang menyuruhnya untuk melakukan itu. Katanya sih biar dia melakukan pendekatan sama aku" ia menjelaskan dan memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya. "Oh, begitu" jawab Agam menganggukkan kepala dan menatap sepiring nasi goreng miliknya. "Pantas aja dia melakukan itu" "Tapi aku yakin kalau ayahnya enggak nyuruh dia enggak bakal mau melakukan itu" Aruna berkata dan Agam beralih menatapnya. "Lho, memangnya kenapa?" Agam bertanya dengan dahi yang mengerut. "Kan dia calon suami kamu jadi sudah sepantasnya dia melakukannya. Dan ayahnya benar dengan begitu maka kalian berdua bisa melakukan pendekatan" "Ya, itu memang benar" Aruna men