"Ti, kok, kamu gitu sama anak kecil!" tegur Bu Wati pada sang adik sepupu Bu Siti tampak terdiam mencoba mengatur napasnya sebenarnya juga mengatur otak nya untuk berpikir mencari alasan. Di depan Gumilar mengelus kepala Galuh dengan lembut karena melihat kedua mata gadis kecil itu berkaca kaca. "Aku tuh enggak mau Galuh sembarangan bicara begitu, Mbak, sekarang ini masih mending dia ngomong begitu di depan kita semua gimana kalau dia ngomong sembarangan begitu di depan orang lain. Nanti orang yang enggak ngerti kan bisa beranggapan macem macem tentang Betari," kata Bu Siti dengan lembut, sepertinya emosi di kepala dan hatinya sudah mulai mendingin. "Iya, aku ngerti, tapi yo jangan terbawa emosi begitu, Galuh kan masih kecil dan enggak tau apa apa. Nasehatin aja baik baik," kata Bu W