"Kamu kenapa, Sayang? kayak lagi kepikiran sesuatu?" tanya Nurhan dengan begitu lembut seperti biasanya, laki laki itu menyadari wajah sang istri yang sedari tadi di tatapnya dari layar ponselnya terlihat murung. "Enggak apa apa, Mas, aku cuma sedikit capek aja," jawab Gumilar yang juga menatap wajah sang suami dari layar ponselnya, juga menatap sebuah kalender berwarna putih yang ada di belakang laki laki itu. September, bulan yang terlihat membuat Gumilar yakin kalau memang benar laki laki itu berada di tempat yang berbeda setiap siang dan malam. Rasanya memang sudah begitu tidak sabar untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tapi Gumilar tidak mau gegabah, menanyakan hal itu pada sang suami hanya akan membuat laki laki itu mengucapkan lebih banyak kebohongan lagi. Yang akan Gum