"Mas Pram, katanya sakit, tapi kenapa sekarang ada di mall? Dan kenapa harus bersama dia? Mas Pram bisa memintaku untuk menemani Mas" Kezia menatap tajam pada Hanum yang hanya terlihat kepalanya dari balik tubuh Pram. "Maaf Kezia, aku dan Hanum ingin berbelanja untuk keperluan dapur rumahku. Jadi tidak mungkinkan aku pergi denganmu, karena cuma Hanum yang paling tahu apa yang dibutuhkan oleh dapurku" jawab Pram santai saja. "Diakan bisa mencatat apa yang diperlukannya, aku bisa membelikannya untuk Mas" "Terimakasih atas perhatianmu, tapi aku tidak butuh bantuanm. Permisi, kami pergi sekarang!" Pram menggamit lengan Hanum, Hanum mengikuti langkah Pram tanpa berani menatap ke arah Kezia. "Mas, tunggu!" Kezia mensejajari langkah Pram. "Ada apa lagi, Kezia?"