Chapter 12 - Competition For Nicho
Hari ini mendadak Kim Hana memanggil Nicho ke rumah sakit. Tanpa menjelaskan apa yang terjadi saat di telepon tadi. Nicho jadi khawatir denga kondisi Alfred. Semoga saja tidak ada hal buruk yang menimpa Alfred. Sesampainya di rumah sakit, Nicho langsung bergegas menuju kamar Alfred. Nicho melihat ada Kim Hana di depan ruang rawat Alfred yang sedang menangis. Jantung Nicho langsung berdegup kencang. Apa yang terjadi pada Alfred?
"Ada apa mom? Dady kenapa?" Tanya Nicho cemas.
"Kondisi Dady tadi sempat menurun. Dia juga sempat memanggil-manggil nama kamu. Sekarang dokter sedang ada di dalam untuk melakukan tindakan. Momy takut Nicho. Eotteohge, Nicho!" Jelas Kim Hana sambil berpelukan dengan Nicho. Tubuh Kim Hana sangat bergetar hebat. Pasti Kim Hana sangat ketakutan kehilangan Alfred. Nicho juga sangat takut. Namun, ia harus bisa terlihat kuat. Agar Kim Hana ikut kuat.
Tidak lama dokter dan para petugas medis keluar. Kim Hana dan Nicho langsung menghampiri mereka. Untuk menanyakan kondisi Alfred sekarang.
"Bagaimana kondisi suami saya dok?" Tanya Kim Hana.
"Tadi memang kondisi suami, anda sempat memburuk. Beliau mengalami henti napas. Namun, sekarang kondisinya sudah membaik, tapi masih dalam keadaan koma. Saya harap, anda selalu sabar dan berdo'a agar suami anda bisa cepat pulih dan sadar dari komanya," jelas dokter Julian yang selama ini merawat Alfred, selama Alfred koma.
"Syukurlah, terimakasih dokter," ucap Kim Hana.
"Mulai sekarang sebaiknya, anda di temani oleh satu orang lagi. Baik anak anda maupun siapa saja. Agar saat anda sedang tidak berada di ruangan Alfred. Ada yang tetap mengawasi Alfred. Di khawatirkan terjadi kondisi darurat seperti tadi. Untungnya tadi anda sedang berada di ruangan. Kalau terlambat sedikit. Akibatnya akan fatal," terus dokter Julian.
Kim Hana bingung. Kalau dia meminta Nicho tidak akan mungkin. Karena Nicho sibuk mengambil alih sebagai CEO di Multi Fashion Grup. Sepertinya Kim Hana harus menyewa perawat. Ah tidak, ini bisa dijadikan alasan untuk Kim Hana. Agar Nicho segera menikah. Yang nantinya istrinya akan ikut bergantian menjaga Alfred.
"Baik, dok," sahut Kim Hana. Setelah itu dokter Julian pamit dan pergi dari ruang rawat Alfred.
"Kamu dengar apa kata dokter? Nicho, sebaiknya kamu segera menikah. Agar momy punya teman untuk merawat Dady. Momy enggak terlalu percaya sama orang lain. Jadi mau yah kamu ngadian sayembara lagi yang ke dua? Momy yakin, kali ini kamu pasti mendapatkannya," rayu Kim Hana.
Nicho memegang kepalanya yang sedikit pusing. Bagaimana tidak pusing. Idea itu selalu saja muncul dari mulut Kim Hana. Kan sebal. Nicho tidak mau mempermalukan dirinya lagi dengan mengadakan sayembara yang sangat konyol. Benar kata manager Park Wo Bin. Kalau sampai Nicho mengadakan sayembara lagi. Bisa-bisa Nicho benar-benar dianggap tidak laku. Tidak bisa menyari pasangannya sendiri.
"Apa enggak ada cara lain, Mom?" Nicho mencoba menolak.
"Kamu kan sudah janji akan segera menikah. Siapa tahu Dady benar-benar sadar dari komanya." Kalau Kim Hana sudah meminta pasti tidak bisa Nicho tolak.
"Hmmmm ya sudah terserah momy aja," ucap Nicho akhirnya pasrah.
"Oke kalau gitu besok momy akan adakan konferensi pers. Mengumumkan sayembara kedua untuk kamu," ucap Kim Hana bersemangat.
Nicho hanya mengangguk pasrah. Toh cepat atau lambat, Nicho pasti akan terus di suruh mrngadakam sayembara itu. Mengingat dirinya yang selalu dingin terhadap perempuan. Padahal sebetulnya banyak yang suka sama Nicho. Namun, dari banyak yang suka. Tidak ada satupun yang menarik hati Nicho.
Sayembara akan secepatnya diselenggarakan. Kim Hana harus segera menghubungi tim dan crew yang dulu pernah Kim Hana pakai. Di sayembara pertamanya. Merka akan terus memantau setiap peserta yang mendaftar menjadi calon istrinya Nicho. Dari sekian yang mendaftar. Tim akan menyeleksinya lagi dan menyaringnya menjadi hanya lima belas peserta saja, yang memenuhi syarat menurut Nicho.
Setelah itu, selanjutnya Nicho yang menentukan siapa yang menarik hati Nicho. Dialah yang akan menjadi istrinya Nicho.
"Kali ini kamu harus lebih serius, ya. Momy mau kamu menemukan pendamping hidup kamu," harap Kim Hana. Mata itu selalu penuh harap pada Nicho. Karena memang hanya Nicho satu-satunya harapan Kim Hana sekarang.
**********
Malam minggu ini, Nadira kembali ikut latihan di sanggarnya. Karena memang besok drama musikalnya akan di mulai. Hari ini juga merak akan melakukan gladi resik berbagai simulasi untuk pertunjukan besok. Kebetulan Nadira dan Hilman yang menjadi peran utamanya. Kalau ini mah sudah tidak di ragukan lagi. Nadira sudah dapat chemistry nya dengan Hilman.
"Putri Renata apa kah kau bersedia jadi permain suri hati aku? Bersanding menjadi ratuku di singgasana kerajaan Malgasa?" Ucap Hilman yang sedang melamar Putri Renata dari kerajaan Mugoosa.
Putri Renata telah banyak membantu kerajaan Malgasa yang terkena kutukan penyihir jahat. Putri Renata berhasil mematahkan mantra dari penyihir jahat itu. Makanya pangeran Zuso melamar putri Renata. Karena jika mereka menikah. Pangeran Zuso akan menjadi raja di kerajaannya. Maka kerajaan Malgasa dan Mugoosa akan bersatu.
Sebelumnya telah terjadi peperangan antara prajurit mereka dan para penyihir. Hingga menewaskan ratu dan raja kedua kerajaan. Dan sekarang yang tersisa hanya pangeran Zuso dan putri Renata. Akhirnya mereka sepakat untuk segera menikah. Agar rakyat tidak gelisah karena kerajaan sudah memiliki raja dan ratu baru.
"Oke, good job! Besok penamilan kita harus maksimal kaya gini yah!" Seru Hilman mengakhiri gladi resik untuk simulasi pementasan besok.
"Iya, kak!" Sahut mereka semua. Syukurlah karena anggota baru sanggar juga sudah mulai terlihat bakatnya. Mereka cukup cepat dalam belajar.
"Baiklah, gladi resik hari ini berakhir sampai di sini. Tetap semangat untuk pertunjukan besok. Istirahat yang cukup, jangan banyak hal yang di pikirkan. Pokoknya kita harus fokus buat pertunjukan besok. Semoga banyak yang suka dan banyak pula yang nonton. Selamat malam dan sampai jumpa besok!" Hilman mengakhiri latihan hari ini.
Mereka satu per satu keluar meninggalkan sanggar. Sementara Nadira masih di aula. Ia terus menari, entah apa yang Nadira pikirkan mungkin ia ingin sekali melepas penat di dadanya dengan cara menari. Nadira memang multi talenta. Berakting bisa, menari, bahkan Hilman juga tahu, Nadira bisa mendesain suatu busana. Tidak hanya itu. Nadira juga sangat fasih berbicara Korea padahal belajarnya otodidak.
Dengan alat seadanya Nadira menari bagaikan dancer profesional. Sudah Hilman duga. Nadira pasti sedang ada masalah. Entah itu masalah di kantor atau di rumahnya.
Prok. Prok. Prok. Hilman bertepuk tangan untuk Nadira saat musik berhenti. Itu artinya Nadira selesai menari.
"Eh elo ada di sini kak? Gue kira semuanya udah pada pulang," Nadira sedikit terkejut dengan kehadiran Hilman yang mendadak. Nadira malu kepergok sedang menari.
"Dance lo emang keren banget. Bakan lebih bagus dari yang aslinya. Elo lagi ada masalah ya?" Tebak Hilman.
Nadira tersenyum samar. Meskipun cowok, tapi Hilman cukup peka dengan apa yang di alami Nadira. Masalah memang selalu ada datang silih berganti. Namun, untuk sekarang memang tidak ada masalah yang begitu serius. Nadira hanya ingin menari saja. Karena saat menari, pikirannya terasa tenang. Seakan semuanya lepas saat ia menari. Sudah lama jug Nadira tidak dance. Untungnya latihan di sanggar hanya seminggu tiga kali. Setiap hari Rabu, Sabtu dan Minggu. Kalau setiap hari, mungkin Nadria pasti akan sering terlambat. Karena maraton juga dengan pekerjaannya.
"Enggak kok, Kak. Gue cuma lagi pengen nari aja. Smacam melepas penat di tengah kesibukan kerja," ujar Nadria.
Hilman sangat mengerti apa yang di maksud Nadira. Baiklah, mungkin sesuatu yang ia pegang sekarang akan membuat Nadira senang. Hilman mengeluarkan dua tiket menonton drama musikal di Aula Grand Wilson. Kemudian memberikan pada Nadira.
"Melody Acitra sama Carlos Tevez? Elo serius kak sama tiket ini? Mereka kan pemain drama musikal hebat. Pasti tiketnya mahal banget," oceh Nadira terkejut dengan apa yang ia lihat.
"Enggak kok, kebetulan. Gue ada temen di sana. Dia yang ngasih gue ini. Yuk kita nonton! Sebentar lagi pertunjukannya di mulai. Kita enggak boleh melewatkannya," ajak Hilman. Mereka langsung pergi ketempat acara pertunjukan di selenggarakan.
Sesampainya di sana. Nadira membaca sinopsis cerita drama musikal yang mereka akan bawakan. Nadira mulai membaca sinopsis ceritanya. Sinopsis film Nyanyian Putri Pemimpi karya Carina Kirei.
Nada Cinta Melody adalah seorang putri kerajaan yang di buang oleh ayahnya sendiri ketika masih bayi. Dan semasa kecilnya itu ia habiskan di sebuah panti asuhan kecil di sebuah desa. Ia suka bernyanyi. Suaranya yang teduh membuat orang tenang berada di sampingnya. Dia selalu bermimpi ingin menjadi seorang putri yang cantik dan menikah dengan pangeran impiannya. Pangeran berkuda putih yang akan mengangkat derajatnya yang lebih layak.
Gustavo Orion, pangeran kerajaan langit yang di utus oleh ayahnya raja langit Neptune untuk menjalankan sebuah misi. Jika di lihat di langit rasi Orion ini bisa di lihat di sebalah barat langit. Orion atau Gustavo ini sangat hebat dalam berburu. Namun ia menjadi sombong dengan ke ahliannya itu. Sehingga membuat Apollo memerintahkan Scorpio untuk membunuh Orion.
Nadira terbelalak. Ternyata mereka memainkan drama musikal Nyanyian Putri Pemimpi. Lagi-lagi itu adalah salah satu film aktor Fabio yang Nadira suka. Hilman memang paling bisa menghibur Nadira di kala Nadira mulai sedih.
Tidak lama teater musikal dimulai. Munculah Carlos Tevez sebagai Gustavo Orion dan Melody sebagai Nada. Ternyata drama musikalnya memakai bahasa Inggris. Meski ceritanya dari bahasa Indonesia. Mereka mengambil Veri bahasa Inggris. Drama musikal dimulai.
Nada Cinta Melody adalah seorang putri kerajaan yang di buang oleh ayahnya sendiri ketika masih bayi. Dan semasa kecilnya itu ia habiskan di sebuah panti asuhan kecil di sebuah desa. Ia suka bernyanyi. Suaranya yang teduh membuat orang tenang berada di sampingnya. Dia selalu bermimpi ingin menjadi seorang putri yang cantik dan menikah dengan pangeran impiannya. Pangeran berkuda putih yang akan mengangkat derajatnya yang lebih layak.
Gustavo Orion, pangeran kerajaan langit yang di utus oleh ayahnya raja langit Neptune untuk menjalankan sebuah misi. Jika di lihat di langit rasi Orion ini bisa di lihat di sebalah barat langit. Orion atau Gustavo ini sangat hebat dalam berburu. Namun ia menjadi sombong dengan ke ahliannya itu. Sehingga membuat Apollo memerintahkan Scorpio untuk membunuh Orion. untuk mencari permata biru. Benda pusaka langit yang jatuh ke bumi. Namun ia menjadi sombong dengan ke ahliannya itu.
Dua puluh tahun sudah Gustavo Orion hidup di bumi. Namun misi yang ia cari nihil. Wajahnya tetap tampan dan tidak menua sedikitpun. Gustavo sering berpindah-pindah tempat untuk menghindari penduduk. Siapa tahu mereka sadar bahwa wajah Gustavo memang tetap terlihat muda dan tampan. Sampai pada suatu saat ia berhasil membangun kastil di desa Moregestte. Gustavo menjadi pangeran di kastil itu. Banyak sekali yang ingin merebut kerajaannya itu. Pasalnya kedudukan Gustavo hanya sebagai pangeran bukan sebagai raja. Ia belum bisa naik tahta karena ia belum mendapakan seorang ratu yang membuat derajatnya naik.
Suatu kejadian di hutan membuat Gustavo mengetahui bahwa Nada mempunyai aura yang berberada. Tiga peri dalam tabung ajaibnya mengatakan bahwa Nada bisa membantunya dalam mencari permata biru itu. Sempat tidak percaya. Tapi ia mulai mencoba percaya. Gustavo sudah bosan menjadi manusia selama dua puluh tahun ini. Ia ingin segera kembali ke langit untuk menjadi raja langit menggantikan posisi ayahnya. Sebelum Scorpion membunuhnya. Apollo memang selalu sirik dengan ke ahliannya. Hingga menyuruh Scorpion untuk membunuh Gustavo Orion.
Lambat laun Nada dan Gustavo semakin dekat, Nada mau menolong Gustavo untuk mencari benda pusaka turun penurun yang di sebutkan Gustavo. Yang sebenarnya adalah permata biru yang ia maksud. Berbagai kendala mereka temukan selama perjalanan mereka. Gustavo dan Nada mulai saling jatuh cinta. Nada di hadapkan dengan satu pangeran lagi bernama pangeran Zhellograf.
Pangeran Zhellograf Famoustte Zdellaghoztte adalah adik kandung Nada. Nada tidak mengetahuinya. Pangeran satu ini sangat berbeda. Pangeran Zhellograf sering sakit-sakitan. Tidak seperti Gustavo yang sehat dan sangat kuat. Bunda Rahma mengutus Nada untuk mengurus pangeran Zhellograf. Sehingga mengharuskan Nada bolak balik desa Moregestte, kerajaan Zdellaghoztte. Perlahan pangeran Zhellograf mulai jatuh cinta padanya. Ini semua seharusnya tidak terjadi. Andai saja pangeran Zhellograf tahu, Nada itu adik kandungnya.
Dengan alasan pergi ke kerajaan Zdellaghoztte. Nada sambil membatu Gustavo Orion. Dan tidak sengaja mereka bertemu Scorpio. Terjadi pertempuran hebat di antara mereka. Tidak sengaja Gustavo mengeluarkan kekuatan langitnya. Nada menyaksikan hal itu. Seketika kekuatan Gustavo menghilang. Ia menjadi lemah. Scorpio langsung menyengat jantung Gustavo dengan racunnya. Gustavo mulai sekarat. Ia tidak berdaya tanpa kekuatannya. Melihat kondisi seperti itu Scorpio pergi untuk melaporkan keberhasilannya membunuh Orion pada Apollo.
Gustavo Orion menceritakan semuanya kepada Nada. Ia mengaku pada Nada. Bahwa selama ini dia adalah seorang dewa langit yang menyamar. Semua Gustavo ceritakan. Toh semuanya sudah tidak ada harapan lagi. Kekuatannya akan kembali dalam beberapa hari lagi. Sementara racun yang ada di dalam tubuhnya memperburuk kondisi tubuhnya. Ia tidak akan mungkin bertahan selama itu. Perlahan Gustavo mulai melemah. Dan mati. Nada sangat sedih. Ia menangis sejadi-jadinya. Tapi entah kenapa dia langsung menyanyikan lagu yang biasa ia nyanyikan. Selesai ia menyanyikan lagu itu. Ada sinar yang keluar dari kalung yang Nada pakai. Tak lama sinar itu keluar juga dari tubuh Gustavo. Seketika menyilaukan mata Nada. Gustavo hidup kembali, ternyata memang benar. Lagu itu adalah mantra untuk menghidupkan sesorang. Seperti lirik lagunya. Penyembuh luka. Penghilang sakit. Luka Gustavo menghilang tak berbekas.
Di akhir cerita Gustavo mengetahui bahwa Nada adalah putri dari kerajaan Dzellagozhtte. Nada adalah putri pemimpi yang sudah di ramalkan oleh peri Jaisi. Ia akan mematahkan mantra penyihir jahat Grozu. Dengan bantuan Gustavo, Nada dan para peri akhirnya penyihir Grozu dapat di kalahkan. Yang tidak menyangka sama sekali ternyata permata yang Gustavo selama ini ia cari ada pada Nada. Ada pada kalung Nada yang selalu ia bawa-bawa. Sebelum Nada lahir. Permata itu di temukan oleh Ratu Niyya yang sedang hamil Nada. Ternyata kalung itu pembawa berkah bagi Nada anaknya.
Misi Gustavo Orion berhasil. Nada merelakan permata biru itu untuk Gustavo. Dengan itu tugas Gustavo di dunia telah selasai. Ia harus kembali ke langit untuk naik tahta menjadi raja dewa langit menggantikan ayahnya. Selama di langit ia terus terpikir Nada. Hingga Neptune memberikan pilihan. Jika Gustavo ingin menjadi manusia. Syaratnya, ia harus rela kehilangan tahta kerajaan langit dan kekuatan langitnya. Maka sepenuhnya ia akan menjadi manusia.
Sementara Nada hanya bisa mengobati kerinduannya pada Gustavo dengan cara melihat Gustavo melalui rasi bintang Orion. Berharap ada keajaiban agar kekasihnya Gustavo kembali. Sekian lama menunggu, akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali. Sebagai Putri pemimpi dan Paneran Gustavo Orion. Gustavo merelakan tahtanya dan kekuatannya demi bersatu dengan Nada. Sang putri pemimpi.