23. Pertarungan

1681 Kata

Regis tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apa ia tak salah dengar? Untuk pertama kalinya ia mendengar ayahnya mengatakan kata maaf. “Ada banyak hal yang ingin ayah katakan tapi ayah sudah tidak memiliki banyak waktu lagi,”ujar Sirzechs yang perlahan tubuhnya mulai terlihat samar. Seolah tubuhnya menjadi kabut asap yang hampir memudar. “Satu yang ingin ayah ingatkan, jika misimu selesai, segeralah kembali ke duniamu yang sekarang,” ucapnya kembali yang melangkah perlahan mendekati Regis dengan tangannya yang hendak terulur. Semakin bertambah detik, perlahan tubuhnya kian memudar. Puk! Dipeluknya Regis erat meski Regis tak dapat merasakannya karena tubuhnya mulai kehilangan wujud. “Maafkan ayah.” Dan lagi-lagi hanya kata maaf yang ia katakan sesaat sebelum wujudnya menghilang. Regis te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN