PART. 54

878 Kata

Di saat yang lain sibuk di bawah untuk mengurus pemakaman Raffa. Soleh masih harus sibuk dengan Cantika yang tidak juga mau berhenti menangis sejak ia sadar dari pingsannya. "Sudah dong menangisnya Sayang, nanti kamu sakit kalau terlalu banyak menangis" bujuk Soleh untuk kesekian kalinya. Diusapnya lembut kepala Cantika yang bersandar di bahunya. Kedua tangan Cantika erat memeluk leher Soleh. Ia duduk di atas pangkuan Soleh. Tapi tangisan Cantika tidak mereda juga, meskipun matanya sudah sangat bengkak, dan pipinya sembab. Soleh tidak tahu harus begaimana lagi membujuk istrinya. Semua orangpun sudah berusaha membujuk agar Cantika menghentikan tangisannya. Tapi ia tetap saja menangis. Akhirnya Soleh memilih diam, ia hanya mengusap punggung istrinya pelan. Dibiarkannya Cantika menghabisk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN