Cassie dan Laxie?

1614 Kata
Hanya ada ekpresi datar yang menatap lurus kedepan dan dia berjalan dikoridor kampus dengan menghiraukan mahasiswa lain yang menatapnya kagum. Ya. Saat ini adalah hari pertama Cassie masuk ke universitas yang ayahnya inginkan. Bukan, ini bukan kemauan Cassie untuk masuk ke universitas favorite di negara Los Angels. ini hanya kemauan ayahnya yg tertulis disurat wasiatnya. Persetan dengan ini. Dan persetan menjadi mahasiswa baru. Bukan ini dunianya. Dan gadis itu sangat membenci keramaian. Yatuhan ini adalah mimpi buruk bagi Cassie, bertemu dengan para lelaki yang mungkin mempunyai sikap fanatik seperti gadis lain. Lihatlah sekarang ? Banyak lelaki yang mengikutinya dari belakang dan menatapnya kagum, bahkan ada yang nekat menanyakan nama dan mengajaknya berbicara walaupun Cassie tidak menjawab dan mengabaikannya. Harapan Cassie, lebih baik dia pergi kemarkas milik Logan dan menghabiskan waktu dengan Sarah, John dan yg lainnya. " Mahasiswa baru ? " tanya seseorang tepat di hadapan Cassie dengan ekpresi datar. Cassie menatap pria itu tak kalah datar juga. Didalam hati, Cassie memberi sumpah serapah kepada lelaki dihadapannya yang sudah menghalangi jalannya. " Mahasiswa baru psikolog ? " Lelaki itu bertanya lagi sambil menatap Cassie dari atas hingga kebawah, sehingga membuat Cassie memutar bola matanya jengah. " Ikut aku " sebelum menjawab, Ucapan lelaki itu memotong apa yang akan Cassie bicarakan. Sialan, bagaimana bisa dia mengatur Cassie ? Yang jelas-jelas Cassie paling tidak suka bila seseorang mengaturnya? Cassie diam, masih tidak mengikuti langkah pria yg mempunyai rambut coklat keemasan itu, langkahnya sudah lumayan jauh dari tempat Cassie. Lantas, Cassie membalikan badannya dan berencana untuk membatalkan berkuliah di univeritas ini dan lebih baik pergi kemarkas. Ini sangat memuakan. Namun baru beberapa langkah, Ada sebuah tangan kekar yang memegang lengan Cassie, membuat Cassie sedikit tersentak dan menggerutu pelan. " Jangan coba-coba un-" " Aku seniormu, bisakah kau mengikuti apa yang seharusnya senior bilang ? " Pria itu lagi, pria itu berani menyentuh dan mengaturnya? Oh, apakah dia akan menyetor nyawanya ? " Bisakah kau tidak mengaturku bahkan menyentuhku ? " Pria itu tersenyum miring dan melepas pegangannya dari lengan Cassie. " Dan bisakah kau hormat kepada senior yang satu fakultas denganmu nona ? " Cassie memutar bola matanya sambil melipat kedua tangannya didepan d**a. " Atas dasar apa ka-" Tanpa pikir panjang, pria yang mempunyai iris mata berwarna coklat karamel menarik tangan Cassie dan sedikit menyeretnya agar mengikuti kemana dia pergi. Baiklah Cassie, untuk kali ini mengalah lah untuk Daddy, batin Cassie. Sambil berusaha menyamakan langkah kaki pria itu. Namun tanpa Cassie sadari, semenjak Cassie memutuskan untuk mengikuti langkah pria tersebut. Takdirnya akan berubah, entah itu baik atau buruk. Tetapi yang jelas, tuhan membuat skenario takdir mereka yang sedang diproses. . . . " dad!! Aku tidak mau! " "Lexi dengar...." " kau itu anak dari Ceo Big Georg jadi tolong turuti apa mau daddy " sambungku sambil memutar bola mataku. Daddy tersenyum " kau sudah tau itu, jadi tolong sekolah lah di Broksture " " no!!! Aku masih ingin homeschooling dad" " Lexi, ayolah kau harus sekolah di asrama itu, supaya kau mempunyai banyak teman dan bisa bersosialisasi dengan banyak orang " aku melihat kearah daddy, disana penuh harapan, tentu harapannya adalah aku aku sekolah disekolahan sialan itu, demi tuhan!! Aku lebih nyaman disini tepatnya bersama daddy, dan liat! Daddy sudah tua dan aku tidak tega meninggalkannya sendiri dirumah besar ini, aku akuii walaupun daddy sudah tua dia masih terlihat sehat, segar dan tampan. Banyak diluar sana wanita muda dan janda yg mengantri hanya karena ingin menikah dengan daddy, tetapi karena daddy menuruti kemauanku yaitu tidak boleh ada yg menggantikan mom dirumah ini, dad tetap tidak mengihiraukan goda*an dri mereka. 2 tahun lalu, mom meninggal di Laboraturium miliknya, saat itu mom sedang melakukan penelitian dri produk baru dan karena ada kesalahan fatal di mesin dan boom terjadilah ledakan ditempat dan mom tidak bisa diselamatkan. Sekarang hanya ada aku dan dad dirumah besar ini, dad sudah tua dan sebentar lagi daddy akan pensiun, and you know what!!! aku akan menggantikan posisi daddy nanti. Tuhan aku masih belum siap menjadi CEO, aku masih muda!!! Tapi bagaimana lagi aku adalah satu*nya pewaris perusahaan ini. Big George ini sangat terkenal diperusahaan seluruh dunia, banyak yg meminta bekerja sama dengan perusahaan daddy. kembali kepermasalahan, baik aku akan pindah ke sekolah asrama sialan itu, tapi bagaimana dengan dad? " daddy, bagaimana denganmu ? " tanyaku " maksudmu ? " aku menghela nafas, lalu berjalan mendekat kearah dad danduduk dipinggir meja kerjanya " kalau aku sekolah disana, bagaimana denganmu?" Dad terkekeh "kemarilah" ucap dad sambil menepuk pahanya, dad menuntunku duduk dipangkuannya " dirumah ini daddy tidak sendiri, masih ada bibi Lauren dan yg lainnya " dad mengucap puncak kepalaku, aku memandang wajahnya, yatuhan aku benar* tidak sanggup " apakah tidak ada jalan lain ? Maksudku sekolah yg tidak jauh dri negara ini " " kau tidak suka sekolah di Toronto ? Hey itu sekolahan yg terbaik sayang " " aku tidak mempermasalahkan itu dad " " lalu ? " " aku ..... aku hanya mengkhawatirkanmu " ucapku sambil memeluk dad, daddy menghela nafas " percaya kpada daddy, dad akan baik* saja , dad melakukan ini hanya utk yg terbaik utk kau Lexie " Baik jika itu mau dad, akan aku lakukan saat ini, aku melihat lagi kearah dad " kapan aku akan berangkat " tanyaku " besok, semua sudah dad siapkan " *************** " kau benar* akan sekolah ke asrama itu Lex ? " tanya Harry. Harry Style, well dia adalah sepupu lelakiku yg tinggal dirumahku dari kecil, dad sangat menyayanginya dan menganggapnya seperti anak sendiri, orangtuanya pun tidak keberatan kalau Harry tinggal disini. Aku menjatuhkan bokongku ke sofa yg ada dikamarku, lalu mengangguk. " bukannya kau sudah tau apa yg direncanakan daddy ? Tidak usah bersikap bodoh Harry!" Harry terkekeh pelan lantas duduk disebelahku " kau benar, tp ini memang utk kebaikanmu, dan ..... Keselamatanmu ? " Aku segera menoleh kearah Harry , keselamatan ? Maksudnya ? Oh bagus! Aku benar* tidak mengerti " apa maksudmu ? " Harry diam, tidak menoleh sedikit pun kearahku tp tak lama dia menoleh dan tersenyum " ingin menembak lg ? " tawarnya, aku menarikan bibirku menjadi senyuman, oh ayolah itu adalah salah satu hobi favoritku!!! Tp tiba* senyumanku luntur. Aku baru ingat kalo daddy tidak kekantor hari ini, ya dad tidak tau dengan hobiku yg satu ini, yg daddy tau hanyalah balapan mobil , panjat tebing dan balap motor . bukan menembak. Aku tau itu memicu adrenalin, tp aku tidak peduli itu favoritku, aku tau aku juga wanita , hell biasanya wanita hobby dengan berbelanja, tp aku ? Tidak! Memang gayaku terlihat feminim tp jiwaku bukanlah jiwa feminim ck " Lexie ? " " what's! " kagetku, oh sial harry selalu mengagetkanku " jd apakah kau mau menembak ? " " Daddy disini " aku mengerucutkan bibirku , Harry tertawa lalu mengacak*an rambut coklatku. " baiklah , kita balapan " senyumku mengembang, well utk balapan ini Lamborghini ku yg akan ku pakai. ***************** " satu*nya yg kita bunuh adalah putri dari Si k*****t George! Tapi sialan! Kita tidak mengetahui gimana wajah dari putrinya " " kau ingin mengambil alih perusahaannya ? Dengan mengancam nyawa putri George ? " Joshep terkekeh pelan lalu menghisap sebatang rokok yg dia pegang " itu tidak masuk akal! Kita akan susah utk mencari putri nya, satu*nya yg akan kita hancurkan hanya si George itu " " menghancurkan George ? Bodoh! Kau tidak tau kalo dia banyak sekali mata*! Satu*nya yg kita hanyalah gadis itu! Dan dari situ George akan hancur ! " Joshep terkekeh " terserah, aku hanya memberi saran, tp kalau kau tau gimana wajah dan nama dari anak George hubungi aku, aku bersedia membantumu dengan membunuhnya,” Laki-laki blasteran arab itu tersenyum kecil saat Yola sudah terfokus ke arahnya. Namun tanpa di sadari kedua gadis yang sekarang ini bingung kenapa ada Rega dan datang menghampirinya. Ternyata bukan karena sesuatu atau semacamnya, tetapi kedua tangannya itu tengah memegang semangkok bubur ayam yang masih panas. Tanpa menjawab, namun kedua matanya mengarah ke arah mangkok yang tengah laki-laki itu pegang sekarang. Dan pandangan mereka berdua akhirnya mengikuti arah pandangannya tersebut. Rasanya seperti malu dan kegeeran gak sih? Di kira ada keperluan apa ternyata laki-laki yang sangat di kenal oleh banyak mahasiswa dan mahasiswi di kampus hanya ikut duduk untuk numpang sarapan. “Ikut duduk, boleh?” Tanyannya sopan dan mencoba untuk memastikan. “Pagi ini lagi rame banget kantin, jadi boleh gabung sebentar kan?” Dera dan Yola saling pandang sebentar, hanya beberapa detik saja. Tidak terlalu lama bahkan tidak terlalu cepat juga, mungkin standard lah ya. Lantas kemudian dua orang gadis itu kembali menatap ke arah Rega dengan senyuman kikuk yang terpancar di wajah kedua manusia itu. “Boleh kak, silahkan,” Celetuk Yola langsung dan itu di balas dengan senyuman lagi oleh Rega dan tanpa babibu lagi laki-laki tersebut langsung menaruh mangkok yang ia bawa tadi di atas meja. “Sorry ganggu waktunya ya,” Katanya lagi sebari melepaskan tas ranselnya dan ia taru di sebelah tubuh laki-laki tersebut. “Udah sarapan kan kalian berdua?” Dera mengangguk, “Sudah kak di rumah,” Mendengar jawaban Dera Rega langsung mengangguk lalu pandangannya jatuh ke arah Yola yang tadi terdiam dan segera gadis otu langsung menjawab pertanyaan Rega. “Tuh,” Kedua bola matanya tertuju ke mangkok yang sudah habis bersih di sebelah tubuhny. “Kebetulan aku juga baru beres sarapan kak,” Jawab Yola dengan rasa sopan bak menghormati Rega sebagai kakak tingkatnya. Apalagi Rega adalah orang yang sangat berpengaruh juga di kampus ini, yaitu ketua BEM yang entah apa itu namanya Yola belum terlalu memahami hal itu juga di dunia perkulihan. Akan tegapi Rega memang benar-benar orang yang sangat di hormati dan termasuk lrang penting juga di kampus.

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN