Sekilas, Navisha melirik Afnan yang kini terlelap pulas di sampingnya. Tentu saja Afnan terlelap pulas, pasti Afnan merasa lelah setelah puas mempermainkannya. Jangan tanyakan bagaimana kondisi Navisha, karena wanita itu benar-benar sangat kacau. Kedua mata Navisha membengkak, begitu juga bibirnya yang juga ikut membengkak. Sekujur tubuh polosnya sekarang penuh dengan kissmark buatan Afnan, lalu kedua pergelangan tangannya memerah akibat ikatan kuat yang Afnan lalukan, di tambah lagi dengan rasa sakit yang kini mendera area intimnya. Dari semua rasa sakit yang saat ini Navisha rasakan, yang paling sakit adalah hatinya. Luka yang saat ini terdapat di seluruh tubuhnya memang akan menghilang, tapi luka di hatinya tidak akan pernah menghilang. Jujur saja, Navisha masih belum bisa meneri
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari