"Ghea, Ghea, gue mau bicara." Cowok itu menahan lengan Ghea, atau sebut saja mencegat Ghea yang terus berjalan bahkan sudah dipanggil berulang-ulang.
"Ghea,"
"Lepasin, atau gue teriak!"
Alen tetap pada posisinya. Mengurung Ghea agar gadis itu tak bisa kemana-mana.
"Gue cuma mau bicara," Alen melembut, memohon.
Ghea menggeleng. "Nggak ada yang perlu dibicarain. Lepasin!"
"Ghea, gue mau minta maaf."
"Gue udah maafin, sekarang lepas!"
"Gue tahu lo kecewa sama gue---"
"Gue lebih dari kecewa!" Gadis itu berteriak, menatap Alen dengan sorot mata tidak terbaca. "Lo boleh minta tolong apapun ke gue, Len, tapi nggak gini. Gue nggak mau jadi cewek lo."
"..."
"Nggak disaat gue punya Jason. Gue sayang dia banget, jangan bikin gue benci sama lo, Len. Gue mohon, kalau lo masih mau jadi sahaba
