Waktu yang tidak akan kembali

1349 Kata

"Eh, si Sean enggak ikut kenapa ya?" Malam ini Erlangga, Qiana, Reynan, Sinta, Aldo, Wiwi, Zio dan Dion. Mereka berkumpul di sisi pantai. Menikmati malam dengan sebuah api unggun. Dan jagung bakar. "Sean sibuk lah, diakan ngurusin perusahaannya. Lagian Tante Diana, enggak bolehin kita ngajak dia!" Jawab Erlangga lesu, "Kasian Sean," Qiana menyahut, gadis itu menyandarkan dirinya pada d**a bidang Erlangga. Sean sahabatnya memang sepertinya sedang ada masalah. "Dingin enggak?" Erlangga berbisik di telinga Qiana. Membuat gadis itu menatapnya. "Geli ikhh, pake bisik-bisik segala." Bukan nya menjawab, Erlangga malah tersenyum menatap lekat-lekat ke-dua mata coklat gadis itu. Membuat yang di tatap mengalihkan pandangannya ke arah lain--karena merasa malu. "Masih inget enggak?" "Apaan?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN