Salah Kirim

1082 Kata

Membaca pesan masuk dari nomor tidak dikenal itu membuat Zivaa menyernyitkan kening, tertarik. Siapa yang mengiriminya sapaan basa-basi itu ditengah malam begini? Apalagi Zivaa yang notabenya belum terlalu akrab dengan teman-teman baru di kampusnya. Tanpa berpikir bahwa percakapan asal itu akan berubah menjadi obrolan panjang, Zivaa membalas sekadarnya. Formalitas saja agar tidak dicap sombong dan membuat kehidupan sosialisasinya bermasalah. [Maaf dengan siapa, ya?] Tidak lama, hanya berselang persekian detik, kembali terdengar jawaban dari chat yang sebelumnya Zivaa kirim. [Jawab salamnya mana, Cantik?] Zivaa mendengus malas, memutar bola matanya jengah. Pertama, ia tidak suka perbincangan yang tak berisi semacam ini, kedua manusia yang menurut Zivaa sok asik sangat anti untuk ia la

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN