Kinan menerima ice cream itu dengan senang hati, kemudian ia memakannya. Betul kata dokter Ardi, ia jauh lebih tenang daripada yang tadi.
Tangisnya sudah mulai mereda, tapi ingatannya tentang Pras masih betul - betul membekas di hati dan juga pikirannya. Rasanya ia tidak pernah menyangka bahwa suaminya akan se - tega itu kepadanya.
Lama ia berbincang dengan dokter Ardi, akhirnya Kinan sedikit demi sedikit bisa merasa tenang . Dokter Ardi memang seorang Dokter, mampu mengatasi semua masalah dengan seketika.
"Akhir - akhir ini, kamu kalau gak merenung, ya menangis, emang air mata kamu banyak banget ya sampai harus buang - buang air mata gitu?" Tanya Dokter Ardi dengan nada bercanda sehingga mampu membuat Kinan sedikit menunjukan senyum nya.
"Nangis nya buat bersihin mata aja" jawab Kinan
