Ketiga kakak kelasnya itu tertawa terbahak-bahak, mungkin menurut mereka lucu tapi menurut Tata dan Ara itu memuakkan. "Memang apa untungnya berteman dengan kalian, Kak?" "Jelas banyak keuntungannya, dong! Lu akan terkenal saat main sama kita!" sahut Lena. "Betul itu! Lu itu 'kan cantik, sudah seharusnya jadi idola kayak kita," timpal Dona. "Jadi gimana? Mau gabung sama kita, gak? Tapi ada syaratnya," ucap Dina. "Apa syaratnya?" "Lu tinggalin bocah aneh ini! Gak pantes deh temenan sama dia! Menjijikan banget! Orang aneh tuh gak pantas di temenin!" "Oh begitu ya? Tapi menurut Ara lebih baik berteman dengan Tata daripada kalian!" serunya. "Maksud lu, apa? Hah?" tanya Dina tidak terima. "Ya biasa saja, sih! Gak usah nyolot! Gue ngomong baik-baik, kok! Lu ngapa nyolot?" tanya Ara. "I