Bab 61. Pertemuan yang Tak Berkesan

1353 Kata

"Memangnya apa salahku kalau membiarkan sampai amarah Bonita mereda?" gumam Narendra setelah menghela napas panjang. "Aduh! Kenapa wanita itu benar-benar sangat sulit dimengerti?" keluh Narendra sembari memegang pelipisnya. Setelah menghabiskan minuman yang diberikan oleh Nadia, Narendra segera memulai pekerjaannya. Sudah mulai banyak pekerjaan yang masuk dalam beberapa hari terakhir. Narendra tiba-tiba teringat akan Dinara yang sangat sigap dalam memulai pekerjaan. Dalam hatinya Narendra berharap jika Dinara pulang setelah jam makan siang dan semoga saja Tamara tidak menyuruhnya ke rumah sakit untuk menjaga Bonita. Namun seberapa pun kerasnya Narendra berusaha untuk fokus pada pekerjaannya, bayangan Dinara terlalu kuat dan membuatnya menyerah. Akhirnya mau tak mau Narendra hanya terdi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN