Bab 22. Bos Pemaksa

1170 Kata

"Baiklah, aku mau menikah denganmu. Sejujurnya aku juga udah bosan dengan pertanyaan keluarga dan teman-temanku yang bertanya kapan aku akan menikah," ucap Bonita yang akhirnya menyerah dengan sikap dingin Narendra. "Kalau begitu minggu depan kita jadwalkan makan malam dengan para orang tua, katakan jika kita akan merencanakan pernikahan," ujar Narendra setelah menyelesaikan makannya. "Oh Rendra, aku bahagia karena kamu akhirnya memikirkan masa depan kita. I love you, Sayang." Bonita yang bahagia langsung memeluk Narendra dan mencium kedua pipi pria itu, tapi anehnya Narendra tidak merasa bergetar akan perlakuan sang tunangan. Bonita tersentak saat merasakan perlakuan dingin Narendra, tapi secepatnya wanita itu menormalkan raut wajahnya. "Kamu sudah selesai 'kan makannya? Biar aku ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN