Sudah beberapa hari ini Rane terus saja uring-uringan. Semua yang dikerjakannya terasa serba salah. Bahkan duduk pun rasanya salah. Yang diinginkannya sekarang adalah menghajar seseorang. Apalagi kalau seandainya ia bisa menghajar Leon dan Ruu Thomas, ia pasti akan merasa sangat lega. Rane menggeram, mencoba menahan diri untuk tidak meledak. Ia harus bisa mengendalikan diri atau akan menghancurkan paviliunnya seperti ia menghancurkan tempat latihan mereka dua minggu yang lalu. Seandainya Angela tidak menghentikannya, bukan hanya arena berlatih saja yang akan hancur melainkan tempat lainnya juga. Rane menggeleng kuat. Kepalanya terasa berdenyut, dadanya juga rasanya memanas. Ia perlu seseorang untuk menyadarkannya kini atau ia akan menghancurkan semuanya. "Rane!" Seruan itu membaut Rane