23. Hang out.

1726 Kata

"Gue pamit ya, Mbak." Alaka menyingkir menghampiri mobil Rafael yang sudah siap, aktor tersebut duduk di balik kemudi sejak tadi. "Hati-hati, Alaka. Nanti gue yang bilang sama bunda lo, yang penting pulangnya jangan kemaleman, ya!" Seruan Rani membuat Alaka mengernyit, seperti ada makna tersembunyi di balik kalimatnya. "Kemaleman? Emang gue mau ngapain? Dugem?" oceh Alaka sebelum membuka pintu mobil sisi kiri dan masuk untuk duduk di samping Rafael, lagi-lagi ia memasuki tempat ini setelah mereka tak lagi terlibat syuting di Bandung, atau mungkin masih ada banyak waktu mengakrabkan diri dengan aktor berkaus abu-abu tersebut tanpa mengingat lagi rasa benci yang tertanam sejak lama. Mobil perlahan melaju menghampiri jalan raya saat Alaka sibuk memasang sabuk pengaman, akhirnya setelah me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN