44. Di punggungmu.

1537 Kata

Di tempat ini, di balik pagar pembatas yang terbuat dari susunan balok lumayan besar, mereka berdiri menatap hamparan luas laut Ancol yang mulai menenggelamkan matahari, terlihat seperti itu. Apa yang terlihat sama sekali tak mencuri senyum Alaka yang tetap terjaga, benar kata Rafael, melihat sunset langsung dari tempat yang tepat jauh lebih berkesan—ketimbang saat ia duduk di jok penumpang mobil saat kendaraan roda empat tersebut melaju. Sekarang Alaka bisa melihat sunset secara utuh dan menetap, tak lagi terlihat dari sela-sela gedung di sepanjang jalan saat menekuri jalanan Jakarta, sekarang senja tak bersembunyi darinya, mereka malah pamer sesuatu yang membuat Alaka tak ingin menoleh barang sedetik saja, ia terlalu intens dan menyukai sekali pemandangan yang memanjakan sepasang iris t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN