27. Di balik punggungmu.

1581 Kata

Tin-tin-tin! Klakson terakhir berbunyi cukup panjang saat kendaraan roda empat tersebut baru saja menepi di depan gerbang tinggi kediaman Alaka, gadis berambut sebahu itu kebetulan baru saja menyiram sebagian tanaman bunga milik sang bunda menggunakan slang air yang terhubung dengan shower khusus, otaknya mengajak Alaka menoleh pada dua laki-laki yang baru turun dari mobil. "Itu kan—" Alaka meletakan slangnya tanpa lupa mematikan kran air, ia bergerak cepat menghampiri gerbang dan meminta satpam membukanya segera. "Kok ada di sini?" Senyum gadis itu tersungging menemukan Rafael tiba-tiba muncul di rumahnya sore ini, bahkan mungkin terlalu sore saat kemuning yang sempat menguasai angkasa mulai luntur, memperlihatkan semburat hitam yang siap menghadirkan rembulan. "Eh, iya." Rafael juga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN