"Rafael!" Suara teriakan tersebut berasal dari gadis yang baru saja keluar vila, sepertinya arah angin tersesat malam ini saat Alaka memperlihatkan sikap yang berbeda, ia tersenyum menghampiri Rafael, satu hal yang mustahil gadis itu lakukan. "Ya, kenapa?" Rafael menyimpan sepasang tangannya di saku jaket, rambutnya berantakan sampai beberapa helai jatuh menyentuh wajah, sedikit gondrong saat dibiarkan begitu saja. "Tadi gue dengar katanya lo mau keluar ya, boleh ikut?" Satu lagi hal yang sulit dipercaya bisa dilakukan begitu mudah oleh Alaka, atau mungkin sesuatu tak kasat mata penghuni vila tengah merasukinya malam ini. "Lo—mau, ikut?" tanya Rafael skeptis. "Iya, gue mau cari makan juga. Enggak bisa ya? Mau keluar bareng Arabella?" Rafael menggeleng. "Gue enggak pergi sama siapa-sia