Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Tepat sore hari, aku segera keluar dari kamar dan mengenakan pakaian panjang serta masker untuk tidak dikenali oleh orang lain. Aku keluar kamar dan beberapa pelayan memperhatikanku hingga aku melepaskan masker dengan begitu mereka akan mengenali diriku. “Nona An, nona mau pergi kemana?” sapa seorang pelayan. “Ibu belum kembali kan? Saya pergi jalan-jalan sebentar, nyonya jam berapa pulang?” “Nyonya biasanya jam delapan malam baru kembali” “Tuan?” “Tuan jam sembilan malam baru kembali, tetapi kadang-kadang tuan datang lebih awal juga” “Oh, tidak masalahkan jika aku pergi?” Para pelayan terdiam dan membuatku bingung. “Baiklah, tandanya aku boleh pergi. Aku akan baik-baik saja kok” ucapku yang kemudian keluar dari rumah dengan mengenakan masker. Aku berjalan kaki meninggalkan rumah i