Mobil mulai memasuki area halaman yang luas, ditengah halaman itu ada sebuah rumah mewah nan megah berdiri. Beberapa penjaga dan pelayan terlihat disekitar rumah.
Mobil itu berhenti tepat didepan pintu utama rumah mewah ini, lalu seorang pria segera membuka pintu. Kedatangan mereka disambut oleh perempuan yang usianya sama dengan pria paruh baya itu. Nama perempuan itu adalah Kuna Egao berusia empat puluh lima tahun. Kuna Egao adalah pemilik rumah besar ini dikerap dipanggil dengan panggilan nyonya oleh pelayan dan penjaga rumah ini. Ia bukan hanya sekedar kaya raya memiliki rumah besar nan mewah tetapi juga memiliki perusahaan besar dimana ia dicatat dalam salah satu orang yang berpengaruh di kota ini.
Sejak bertemu dengan Kuna Egao gadis remaja itu tidak pernah tersenyum sedikit pun kepadanya Kuna Egao. Ia tampak kesal dan marah. Namun gadis kecil itu memilih diam dalam amarahnya.
“Hay nona cantik, siapa namamu?” sapa Kuna Egao.
Gadis remaja itu belum menjawab sapaan Kuna Egao kepadanya, ia sudah mendapatkan tatapan tajam dari sang ayah. Pria paruh baya itu tampak marah kepadanya dan siap memukul dirinya jika ia melakukan kesalahan.
Dengan ramah Kuna Egao mencoba mengubah suasana hening itu, berucap “Baiklah saya mengerti, kamu gugup ya bertemu dengan saya! Tidak apa, hari ini saya akan memperkenalkan kamu dengan keluarga barumu. Perkenalkan ini adalah kakak pertamamu, namanya Yasashi. Kamu boleh memanggilnya kakak Yasashi” ucapnya memperkenalkan anak pertamanya yang tampan dan bersikap dingin itu. Setelah memperkenalkan anak pertamanya, ia mulai memperkenalkan anak kedua.
“Ini adalah kakak kedua kamu, namanya Zanko” ucapnya yang kemudian bicara mengarah kepada kedua putranya, “Kalian berdua harus bersikap baik kepada adik kalian ini! Kalian mengerti?” ucapnya dengan tegas.
“Ya, baiklah!” jawab keduanya dengan wajah jutek.