“Apakah kamu pulang dengan motor? Kalau jalan kaki pasti perlu waktu yang lama kan untuk tiba di rumah?” ucapnya mencurigaiku. “Oh, tidak. Aku tidak punya motor atau mobil, tapi aku punya kaki.” “Hah, bagaimana jika besok kita balapan tiba di akademi? Jika aku menang, kamu harus melakukan sesuatu untukku. Bagaimana ?” ucap Yasashi. Aku menggelengkan kepala, “Maaf, tapi aku mungkin akan kalah. Besok harus pake rok lagi. Aku tidak mau, aku pasti kalah!” “Ya itu benar juga sih, tapi bukankah kamu bisa mengenakan celana panjang. Tapi bukannya tadi kamu pake rok juga ya? Bagaimana bisa pulang secepat itu, berlari?” “Ya tapi aku mengenakan celana ketat panjang. Kalian ingin aku terus mengenakan seperti itu dan berlari? Bagaimana jika sepatuku rusak? Kecepatan kalian mengemudi berapa? Aku ti