Hingga kereta ini tiba di stasiun, kereta ini kembali berbunyi memberi tanda kepada seluruh penumpang dan orang-orang yang ada di stasiun. “Tuut....tututtttt.....” suara kereta api yang nyaring seperti ingin menghancurkan gendang telinga. Perlahan-lahan kereta api ini berhenti, dan perlahan-lahan pintu mulai dibuka. Semua orang yang ada di kereta api ini segera keluar dari kereta termasuk diriku dan Yatshumi. Lalu kereta api kembali di isi oleh penumpang dari stasiun ini. Aku mengiringi langkah Yatshumi. “Kita membeli cumi-cumi dulu ya?” ucap Yatshumi. “Ya tentu, dimana? Apakah tempat ini ada pasar?” “Oh tidak, kita akan membeli pada nelayan. Di tempat langgananku!” jawabnya sembari tersenyum. “Ya, baiklah. Tidak masalah” jawabku. Yatshumi dan aku pergi ke rumah seorang nelayan. Yat