11

905 Kata

"Revan? Sudah selesai makannya?" Sherin dengan cepat menarik tangannya dari genggaman Revan. Berdiri dan membereskan bekas makan Revan. Jantungnya berdetak kencang, sampai tangannya bergetar. Perasaan takut dan gelisah tiba-tiba menyerang Sherin. Sinta masuk dan mendekati Revan yang duduk di atas ranjang. Menatap Sherin sekilas yang sedang membereskan bekas makan Revan. "Sudah, Bu. Aku mau istirahat lagi. Biar nanti mendingan," jawab Revan. Dia memasang senyum yang menenangkan. Walau jantungnya ikut berdebar kencang, saat dia sadar apa yang dia katakan pada Sherin. Dia sudah seperti orang gila saja rasanya. Mana mungkin dia meminta seorang gadis seumuran anaknya untuk dijadikan seorang istri? "Ya sudah. Semuanya sudah selesai. Tinggal menunggu dua gadis itu pulang membeli kue," ucap Sin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN