Waktu seperti lama sekali berlalu pada saat seseorang tidak ingin berlama-lama di luar. Nuri sudah lama berada di luar rumah, tepatnya dia sudah cukup lama menunggu Kokom datang. Wajahnya sudah memperlihatkan suasana hatinya yang kesal karena Kokom yang ditunggunya belum juga datang. “Ngapain aja tuh anak di rumah. Harusnya dia kan sudah sejak tadi sampe, bukannya aku yang duluan ada di sini,” omel Nuri dalam hati. Seolah tidak peduli dengan beberapa pasang mata yang memperhatikan dirinya. Dia memang bukan pendatang di kampungnya tetapi karena kesibukannya sehingga Nuri tidak terlalu di kenal kecuali oleh orang-orang yang mengenal ayahnya saja. Sudah cukup lama Nuri menunggu Kokom, tetapi asisten rumah tangganya belum juga memperlihatkan batang hidungnya. “Eh,