32. Tanpa Deeptalk*

1738 Kata

“Jadi bang Gyandra itu kalau marah langsung silent threatment ya?” tanya Ayana ketika berbincang berdua dengan Shireen, mereka memutuskan makan siang di luar, tepatnya di belakang wilayah perkantoran. Ada kedai bakso dan mie ayam yang menggugah selera. Mereka meminjam motor salah satu karyawan untuk dibawa Shireen. Karena Shireen hari ini masih diantar oleh Gyandra ke kantor. Motor Shireen sendiri sudah lama teronggok tak dipakai, terkadang Shireen memanaskannya agar tidak mati saat digunakan nanti. Bakso urat berukuran besar itu di potong oleh mereka berdua, lalu dilahapnya meski masih panas. “Ya, aku jadi bingung kan? Jadi aku ikut diam aja, tapi makin lama makin canggung, terus aku peluk aja dari belakang, coba-coba. Sudah mikir tuh kemarin, kalau ditolak bagaimana? Tapi biarlah c

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN