Daren baru saja selesai mandi. Dinginnya air cukup ampuh membuat dirinya segar kembali setelah beraktivitas seharian ini. Apalagi lelah hatinya saat ia bertemu dengan ayahnya saat tadi siang ia cabut dari sekolah dan berkeliatan di Mall. Mungkin ini karma cabutnya ia dari sekolah. Daren melempar handuk yang tadi ia pakai untuk mengeringkan rambutnya yang basah ke atas sofa yang ada di dalam kamarnya lalu melemparkan tubuh lelahnya ke atas ranjang besar miliknya tersebut. "Kenapa otak gue selalu mikirin Rain ya.." gumamnya sambil menatap langit-langit kamarnya. Daren mengusap wajahnya kasar. Aneh. Sangat aneh. Bahkan ia juga merasakan tubuhnya memanas saat mengingat 'kencan'nya tadi bersama gadis tersebut. Apalagi Daren yang juga sempat mengerjai Rain yang membuat gadis itu mera