Satu bulan kemudian. Lamaran resmi sudah dilakukan. Hanya dihadiri oleh keluarga besar mereka. Pernikahan diadakan satu Minggu setelahnya, yang juga hanya dihadiri oleh keluarga, dan teman terdekat saja. Adam duduk di hadapan Juna. Fahri, dan Faridh yang menjadi saksi pernikahan mereka. Adam menundukkan kepala, berdoa agar kegugupannya sirna. Dan tidak ada kesalahan dalam proses ijab kabul. Juna menatap Adam. "Siap, Adam?" "Siap, Daddy," sahut Adam mantap, tidak ada keraguan di dalam suaranya, meski terdengar ada ketegangan. Juna menggenggam telapak tangan Adam. Adam menyambut ucapan Juna dengan cepat, dan lancar, tanpa ada kesalahan sedikitpun. Kedua saksi menyatakan sah. Semua yang hadir mengucapkan syukur. Adis ke luar untuk dipertemukan dengan suaminya. Adam menatap tanpa