18. Senin Pagi

1140 Kata

Tuk tuk tuk, Itu adalah suara dari ketukan ujung pena yang sedang Raga ketuk-ketukkan ke atas meja. Dalam posisi duduk termenungnya, diam-diam ia pun memikirkan Amira sejak semalaman tadi. Sayang, dia gagal menguntit mantannya itu hingga ke rumah. Seandainya berhasil, mungkin Raga bisa langsung menyergapnya dan memeluknya seerat mungkin. "Kira-kira, si Ami masih tinggal di rumah yang lama gak ya? Kalo dia masih di sana, otomatis gue gak perlu suruh orang kepercayaan gue buat cari tahu soal seluk beluknya kan? Tapi, gak apa-apa deh. Barangkali si Ami udah pindah dari rumah itu kan siapa yang tau. Moga aja, si Ardan bisa segera dapetin seluruh informasi yang pengin gue ketahui," gumamnya berbicara sendiri. Raga mengembuskan napasnya panjang. Seolah merasa bosan mengingat belum ada berka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN