Amira memasuki ruangannya. Satu hal yang ia temukan di dalamnya saat ini, wajah semrawut Emily yang tak henti melirik ponselnya tanpa bosan. Melihat itu, Amira sadar, teman karibnya itu pasti sedang merasa gundah karena sosok yang hendak menjemputnya tak kunjung datang.
"Udah kali, Em. Mukanya gak usah ditekuk terus, masa mau piknik mukanya semrawut gitu sih," tukas Amira membuka suara. Meninggalkan pintu yang kembali ia tutup, lalu berjalan santai menghampiri sahabatnya tersebut.
Untuk sesaat, Emily menoleh. Mendapat sosok Amira yang justru sedang tercengir lebar di tengah dirinya yang sedang diserang oleh kekesalan. Spontan, Emily pun mendecak. "Piknik apaan! Bos gue aja belum ada kabarin apapun sampe sekarang. Auto gagal maning sih kalo udah kayak gini," dengkus gadis itu merengut s
