41. Menepati Janji

1995 Kata

Sekitar pukul 10 malam di rumah sakit, ketika suasana sudah jauh lebih senyap dari waktu sebelumnya, terlihat Raga masih duduk setia menunggui Amira yang pada akhirnya bersedia tidur asal tangannya harus selalu bertautan dengan tangan milik Raga. Membuat si pria tentu tak keberatan jika dengan cara itu Amira mau tidur kembali dan tak merasa ketakutan seperti sebelumnya. Untuk itu, Raga pun masih saja menggenggam tangan sang gadis dengan hangat meskipun ia rasa Amira tidak akan terbangun sekalipun dirinya melepas genggamannya. Tapi tidak, Raga bahkan akan terus menggenggam tangan kekasihnya sampai Amira sendiri yang melepaskannya ketika terbangun nanti. "Aku gak peduli kalo harus ngerasa pegel hanya karena terus berada di posisi kayak gini. Cuma demi kamu aku bahkan mampu menghalau bahaya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN