Kelamnya malam telah berganti. Sang fajar menyambut, memberi harapan baru bagi seluruh makhluk bumi. Tak terkecuali manusia yang bernama Neith Arlend. Dia telah lebih dulu bangun dibanding temannya, Halima.
"Lima, lima, ayo bangun!" ajaknya.
"Hmmmmm," Halima hanya bergumam.
"Ayo bangun! Katanya mau mencarikan cara buat keluar dari istana?" tanya Neith.
Halima pun akhirnya bangun dengan susah payah. "Masih malam ini Neith," protesny.
"Ayolah bangun, sudah pagi ini," kata Neith.
Dengan setengah terpejam, mata Halima menyissir ruangan khusus tempat tidur pelayan itu. Yang lainnya masih terlelap, sama seperti dirinya juga seharusnya.
"Lihat, mereka semua masih tidur," ujar Halima.
"Ah, ayo Lima..katamu kau akan menunjukkan jalan untuk.pergi.dari istana. Ayolah, semakin pagi kita pergi
