Baru saja Nessi sampai di rumah sakit, ternyata di ruangan Viesa sudah ada Senja bersama dengan Felix. Ketiganya sedang mengobrol asik, terlihat ada gelak tawa yang terdengar. Ah, Nessi sepertinya terlambat datang. Tadi pagi dia harus membuat video dulu untuk tugas kuliahnya, hingga mencapai jam makan siang baru selesai. Buah-buahan yang Nessi bawa seketika disembunyikan di belakang badan, menutup kembali pintu ruangan itu sepelan mungkin. Nessi menyandarkan punggungnya di tembok, terdiam di sana hingga beberapa saat. Felix terlihat ceria sekali, tatapannya kepada Senja begitu dalam. "Baru berjuang, masa udah mau nyerah? Tadi malam Felix udah ketemu orangtua kamu, Ness, jangan patah!" Menguatkan dirinya sendiri, menyentuh permukaan dadanyaa seketika sesak. Kenapa dia secemburu ini pada Se